Sudah satu paragraf yang saya buat.
Tapi sampai paragraf berikutnya, saya lelah dan mulai takut karena mungkin kata-kata berikutnya bukanlah murni dari pikiran saya, tapi nafsu atau hasil saya yang tidak ingin saya publikasikan saat ini.
Mungkin seperti ini..
Saya sadar bahwa saya adalah orang yang sangat mudah dibawahi oleh pengaruh orang lain. Sehingga sesaat saya berpikir untuk lebih baik tidak banyak melihat sekitar karena jadinya saya tidak jadi diri sendiri, malah orang lain yang saat itu mungkin sedang saya suka amati.
Nih, seperti beberapa detik sebelum ini, saya membuat pikiran saya bekerja, lalu pikiran jalan-jalan kemana-mana, lalu mampir kemana-mana, ambil apa-apa, dan blas, i lost myself!
Sudah 3 kali saya tulis-hapus paragraf ini, ada yang murni dari sepersekian detik setelah pikiran itu muncul di benak saya, tapi ternyata tidak sinkron dengan pemikiran awal saya (baca:ngelantur kemana-mana) seperti pikiran saya yang cenderung random, dan lalu saya melakukan seperti apa yang sedang tidak saya senangi dari diri saya saat ini.
Saatnya berubah.
Kali ini, untuk menulis, saya harus melakukannya sepersekian detik setelah pikiran murni melintas dari benak saya. Ya, mungkin itu kuncinya.
Huf, miss myself so..
Percikan :
Pemikiran ini bisa digeneralisir pada kasus-kasus atau aspek-aspek tertentu dalam hidup saya. :)
#30HariQJ[2] An-Nisa 86: Membalas Penghormatan
5 years ago
0 comment:
Post a Comment