I was wondering about who really friends are.
Am i right, or wrong, if there's a person who is really friend, she/he must have to believe him.
Whatever his/her thoughts.
Whatever his/her atitudes.
Whatever cases caused by him/her.
Whatever people say.
Yes, we have to believe.
We have to be subjective.
Are we?
Then, let ask ourselves: Am i a good friend? The person who is really friend.
Ketika sesuatu terjadi dan seolah merubah dirinya, akankah langsung percaya pada situasi?
Mereka-reka yang tidak pasti?
Membiarkan pikiran sendiri menguasai diri dan memberikan asumsi tentang semua yang terjadi?
Bertanyalah. Pastikan^.
Kemudian, pernahkan memikirkan apa yang sebenarnya ada di pikirannya?
Betapa dia tidak ingin mengecewakan teman-temannya?
Sadarkah kalau dia seorang yang sangat penyayang?
Ingatkah kalau dia seorang yang tidak mudah mengungkapkan?
Atau cuma kata "br*ngs*k" saja yang terlintas?
Noone knows what person thinking of, and so do we.
Allah only.
Maka, marilah kita membuat asumsi yang lebih baik kepada seorang teman.
Berpikir subjektif, bahwa banyaaak aspek dalam hidupnya yang harus dipertimbangkan sebelum diputuskan sebuah pilihan?
All that i've wrote is what we have to ask ourselves as his/her-friend-like-what-we've-thought.
Include me! :)
Tutorial Membuat Masker Kain Sendiri
3 years ago
0 comment:
Post a Comment