24.9.09

Pre-wedding Relationship.

Sebenarnya, ini bukan tentang pre-wedding yang kebanyakan orang pikirkan. Ini tentang hubungan sebelum menikah. Maksud saya, hubungan dimana kedua orang serius akan menikah kelak. (Coba tanya dulu sm diri sendiri, serius komit ga? Yakin ga? Jawaban yakin tapi ada 'tapi' is not excepted! Ho3).

Pacaran, begitu kebanyakan orang bilang. Tapi buat saya, pacaran is just a word. Yang penting adalah komitmen mau kemana kedua pelaku pacaran tersebut. Atau, kalo buat saya, mau dibawa kemana saya dan orang yang dengan saya berkomitmen tentang itu.

Buat saya, ga terlalu penting tu dianterin pulang sampe ke rumah, diperlakukan selayaknya saya satu2nya wanita di dunia, so on. Karena itu memang wajib nanti pas jadi suami istri. Yang perlu diresapi adalah, bagaimana sikapnya memperlakukan kita secara bathin. I mean, bagaimana dia bisa mengerti dan memahami dalam berbagai kondisi. Dan itupun berlaku bagi sebaliknya. Dan (lagi) inget, mengerti dan memahami itu tidak selalu menyangkut dengan keinginan dan ego salah satu orang, tapi untuk kedua belah pihak. Tepatnya, saling mengerti dan memahami. Menyadari bahwa komunikasi itu penting apalagi kepercayaan. Lalu, bagaimana kedua belah pihak menyelesaikan suatu masalah, bukan mengedepankan ego, tapi menyadari dari awal bahwa itu cuma masalah yang harus diselesaikan. That's all.

Sisanya, nanti, pasca-wedding, memang harus nganter jemput dan memperlakukan kita seolah kita satu2nya wanita di dunia, kan? :)

Semua akan indah pada waktunya.

Credit :
Ferdian Feisal atas kasih sayang yang luar biasa indah dan batasan yang kita percaya akan indah pada waktunya.

1 comment:

Rhein said...

Like This, Vie..
Belajar saling mengerti dan mendukung. Belajar untuk melihat semua hal yang baik daripada yang buruk. Kalau mencari keburukan, ga akan pernah ada habisnya, kan.. ^_^

Post a Comment