25.1.08

Pukulan terhadap Wanita (dalam Islam)

Lagi baca Ayat-ayat Cinta ni! Hmm, bole lha kalian tertawa karena Ov baru ngebaca. But actually, i have the reason! ;D Hm, by the way, baru halaman ke-97 aja udah nggak keitung betapa gw diliputi keharuan luar biasa. Subhanallah..

Mungkin sekarang dan nanti gw akan mengulas beberapa hal dari apa yang tertulis novel kang Abik ini! Gw tau banget, pasti banyak yang udah pada baca, tapi, nggak rugi juga kan kalo gw ngebahas beberapa hal bagusBanget yang ada di novel ini. Semoga malah bisa keinget yang lainnya.. =)

Btw, sebelumnya, maaf kalo spoiler! =9

Scene yang mau gw ulas ini ketika Alicia, bule Amerika yang ternyata reporter berita, tanya tentang suruhan Al-Qur'an bagi suami untuk memukul istrinya. Isu tersebut tersebar di negara Barat sana sehingga orang yang tidak bewawasan hanya menelan opini tersebut mentah-mentah.

Well, di Al-Qur'an memang ada ayat yang memperbolehkan suami memukul istrinya, dan itupun melalui beberapa tahapan, alasan, tujuan dan maksud. Dalam suatu hadist, Rasulullah menjelaskan bahwa sebaik-baiknya lelaki atau suami adalah yang berbuat baik pada istrinya. Sementara suruhan memukul itu tertulis di Al-Qur'an :
"Sebab itu, maka Wanita yang shaleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu kuatirkan nusyuznya*, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar."
[An-Nisa : 43]


Dalam Islam suami istri itu ibarat satu jasad berbeda ruh. Jasadnya adalah rumah tangga. Keduanya harus saling menjaga, saling mencintai, saling menyayangi, saling mengisi, saling mempercayai, saling memuliakan dan saling menjaga. Sedangkan istri yang nusyuz adalah istri yang tidak lagi melakukan itu semua. Istri yang tidak lagi komitmen pada ikatan suci pernikahan.

*
Nah, kalo suami melihat gejala istri yang seperti itu, maka Al-Qur'an menuntunnya untuk mengembalikan sang istri ke jalan yang benar. Tuntunannya pun bertahap :

Pertama,
Nasihati dengan baik-baik, dengan kata-kata yang bijaksana, kata-kata yang menyentuh hati sehingga istri tersadar dan kembali ke jalan yang lurus. Bukan dengan kata-kata kasar karena jelas Rasulullah melarang, karena itu lebih kejam dari tusukan perang.

Kedua,
Pisahkan ranjang (suami) dengannya. Ini akan sangat terasa bila ia adalah istri yang baik dan mencintai suaminya.

Ketiga,
Pukullah apabila si istri ternyata masih bebal dan dibutakan oleh hawa nafsu.



*
Nah! Yang salah dan seringkali tidak dipahami adalah cara memukul yang dikehendaki Al-Qur'an yang jelas-jelas tidak boleh sembarangan. Memukul ini juga ada syarat-syaratnya :

Pertama,
Tidak boleh langsung memukul. Apalagi kalo salah dikit langsung mukul. Itu jauh sekali dari Islam dan tuntunan Al-Qur'an.

Kedua,
Tidak boleh memukul muka, sebab itu adalah segalanya bagi manusia. Rasul pun melarang.

Ketiga,
Tidak boleh menyakitkan.
Rasulullah SAW bersabda :
Bertakwalah kepada Allah dalam masalah perempuan (istri). Mereka adalah orang-orang yang membantu kalian. Kalian punya hak pada mereka, yaitu mereka tidak boleh menyentuhkan pada tempat tidur kalian lelaki yang kalian benci. Jika mereka melakuakan hal itu maka kalian boleh memukul mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan (ghairu mubrah). Dan kalian punya kewajiban pada mereka yairu memberi rizki dan pakaian yang baik."
(diriwayatkan oleh Imam Muslim).

Tidak menyakitkan ini maksudnya tidak sampai meninggalkan bekas, tidak sampai membuat tulang retak dan tidak di bagian tubuh yang berbahaya jika kena pukulan.

Jelas bukan, seperti apa indahnya ajaran Islam. Alangkah mulianya tuntunan Al-Qur'an yang bertujuan menyelamatkan kenusyuzan istri kepada suaminya dengan cara-cara seperti itu? Sangat jauh lebih baik memukul istri dengan tahapan dan cara seperti itu daripada membiarkannya pada kedzaliman..

Aah, begitu indahnya agamaku! :)

"Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
[Al-Baqarah : 2]

0 comment:

Post a Comment