19.7.07

menyenangkan, yaah, hidup! :)

Jalan sore hari ini benar-benar menyenangkan,
.. tidak lagi hanya untuk berburu petang!
Jalan sore hari ini memberiku kesempatan untuk merenung,
.. lalu sepanjang jalan aku tersenyuum!


*
Padahal,

Tadi pagi getir sekali rasanya,
merasa putus asa dan tak berdaya,
merasa diri ini tiada guna,
merasa tidak ada bagusnya.

..
Pengeeen naik gunuuuung!!
Sampai di puncaknya,
lalu bercerita pada awan sepuasnya...
*


Allah tidak akan menciptakan beban tanpa menciptakan pundak!

Hh, senangnya.. =D
Akhirnya bisa berbahagia seperti ini!
Hidup itu sebenernya indah, ya? Sayang aja kemarin-kemarin Ov nggak bisa memaknainya. Hehe, kebanyakan kerjaan kayaknya.. *ngeles!* Tapi, sebenernya itu juga bukan alasan. Harusnya, memaknai hidup secara positif tu tertanam di diri! Tinggal, bagaimana caranya..

(1)

Pernah berpikir, sedalam apa cinta orang-orang di sekitar kepada kita? Mama dan Papa? Pernahkah kita menghargai mereka sepenuhnya? Ketika mereka menjadi sosok yang sangat perkasa? Ketika mereka melindungi kita jiwa dan raga?

Kemarin, ketika bersua dengan salah satu idola, ketua departemen Ilmu Komputer IPB, ibu Sri Nurdiati, air mata hampir tertumpah ketika dalam bicaranya, ia berkata: "Cinta orangtua kepada anaknya itu sangat tulus. Bahkan lebih tulus dari anak ke orangtua. Saya pun merasa, misalnya saja, ketika orangtua saya sakit, rasanya jauh lebih khawatir ketika anak saya yang sakit."

Seketika aku ingin menangis. Mengingat Mama dan Papa di sana. Yang selalu berusaha memberikan apa yang kuminta, tanpa balasan dariku apa-apa. Aaah, Mama dan Papa, maaf, anak semata wayangmu ini bahkan hanya bisa mengecewakan, hanya bisa bermanja-manja..

Oh, I do always love both of you!

(2)

Wajah mereka sederhana
Penampilan mereka bersahaja
Pun sikap mereka apa adanya
Tapi ada yang bercahaya di sana
Tapi ada yang memancar daripadanya
Tapi ada yang melegakan di dalamnya
: orang - orang sederhana
Pada mereka aku belajar mengeja hidup
(Prakata, Azimah Rahayu dalam Hari Ini Aku Makin Cantik)

Mungkin banyak hal simpel yang sederhana, bahkan sangaaat sederhana, yang sering kita lewatkan, tapi, sebenarnya sangat bermakna.

Pernahkah berpikiran untuk sederhana? Terutama bagi yang berada? Tahukah, dari mereka, orang-orang sederhana, begitu banyak yang bisa kita cari maknanya?

Ov hampir selalu naik kereta tiap mau kemana-mana. Kalo ada yang pernah naik kereta, pasti tau rasanya gimana! Ada yang akhirnya mengerti, kenapa Ov sekeras ini, kenapa Ov seagresif ini, ya, karena si tutut itu! Hehe.. Yang jelas, kereta memang banyak nggak enaknya. Rame, penuh kejahatan, penuh orang-orang tak dikenal, penuh orang-orang mencurigakan, kotor, penuh kebohongan, cepat jalannya (halah), gitu dee! Tapi, jika kita bisa memaknai tiap fragmen yang ada di hadapan kita, yang tidak sedikit adanya, justru lebih banyak hal baik yang kita dapatkan di sana. Seringkali memberiku pelajaran yang berharga jika bisa mengambilnya.

: Orangtua yang begitu melindungi anaknya. Bapak-bapak sangar yang justru memberikan tempat duduk pada ibu di depannya. Orang-orang (yang ternyata) hebat mengajak berdiskusi banyak. Beberapa yang tersenyum ramah. Jilbaber yang bertilawah.

Aaah, kereta yang "kusam" itu jadi indah adanya..

(3)

".. berpeganglah selalu pada diri sendiri. Tapi akan selalu ada, meskipun sedikit, meskipun tiada kau rasakan, orang-orang yang berpikir sepertimu, yang bisa memahamimu, dan menyayangimu. Tak seorangpun benar-benar sebatang kara. Kita tidak pernah benar-benar sendirian.."
[Area X: Hymne Angkasa Raya hal 354]

Waktu itu SMA, salah satu saat sulit tapi bukan yang tersulit dalam hidup, ketika merasa sedemikian sendiri, Cune, salah satu sahabat menuliskan itu. Nggak cuma Cune, tapi banyak, yang menuliskan sesuatu, sampai tertanam dalam hatiku, bahwa mereka ada untukku.

Ketika merasa sesak,
.. tak mampu berpikir,
.. dan semua terasa abstrak,
.. rasanya aku ingin lari!!
Ke tempat tinggi. Sendiri.
Berteriak sesuka hati.
Bercerita tiada henti.
Pada sesuatu yang jelas-jelas "mati".

Tapi, padahal ada di sana, Ov tau, orang-orang yang mau ada buat Ov. Yang selalu meyakinkan Ov nggak pernah sendiri. Yang nggak pernah berhenti bilang sayang, tidak atau ketika ku dalam keterpurukan. Yang selalu mau membantu dalam kondisi apapun. Yang selalu bilang ke Ov, "i walk beside you".

Dengan merekapun, Ov nggak selalu hanya bercerita, tapi justru bercermin. Menyadari betapa kita bisa saja dalam kondisi lebih baik, atau sebaliknya. All may make me be a stonger person than before!

They are my precious!

(4)

Judge myself! Dalam kondisi terpuruk, yang paling dirugikan adalah perasaan sendiri. Ujung-ujungnya pasti nyalahin diri sendiri. "Kenapa sih gw gini? Kenapa sih gw gitu?". Ov akui, pasti selalu gitu, dalam kondisi seperti apapun, hampir kadang seperti tidak menghargai diri sendiri. Terlalu menyesakkan kadang. Dan akhirnya, Ov ngerti, apa yang bikin semakin sesak? Ov sendiri! Yah. Ov yang menjudge perasaan sendiri. Yang malah nggak menghargai diri sendiri. Padahal semua butuh dukungan, minimal perasaan sendiri, dari diri sendiri!

Love my self!!

>>

yang jelas,
satu yang akhirnya Ov tau pasti..

Life is a process, which will pass step by step.
Life like lines, not dot, and eventhough there is a dot, it just for being passed to the next line!

.. dan apapun yang Ov lalui pasti punya makna,
karena hidup ini indah!
.. dan, betapa bergeloranya selalu tersenyum
karena hidup ini menyenangkan!

Allah tidak akan menciptakan beban tanpa menciptakan pundak
.. dan pundak ini harus diperkuat agar bisa menahan beban yang lebih berat!

Ov yakin itu.
Ov percaya.
:)


<<

ps:
Terima kasih pada dua orang sahabat yang selalu mengerti dan bahkan berbaik hati selalu mendampingi.

Love you most! ='D

0 comment:

Post a Comment